Struktur Organisasi IDI: Mengenal Lebih Dekat Komponennya

Struktur Organisasi IDI: Mengenal Lebih Dekat Komponennya

Struktur organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dirancang untuk memastikan tata kelola yang efektif dan representasi seluruh anggota di berbagai tingkatan. Dengan cakupan nasional, IDI memiliki hierarki yang jelas, memungkinkan pengambilan keputusan yang terkoordinasi dan implementasi program yang merata.


 

Tingkat Pusat: Pucuk Pimpinan IDI

 

Di tingkat pusat, IDI dipimpin oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). PB IDI adalah badan eksekutif tertinggi yang bertanggung jawab atas arah strategis, kebijakan nasional, dan representasi IDI di tingkat nasional maupun internasional.

Komponen utama PB IDI meliputi:

  • Ketua Umum: Pemimpin tertinggi PB IDI yang bertanggung jawab atas seluruh operasional organisasi dan representasi keluar.
  • Wakil Ketua Umum: Mendampingi Ketua Umum dan memiliki peran spesifik sesuai penugasan.
  • Sekretaris Jenderal: Bertanggung jawab atas administrasi umum, koordinasi internal, dan tata kelola organisasi.
  • Bendahara Umum: Mengelola keuangan organisasi.
  • Divisi/Departemen/Bidang: PB IDI memiliki berbagai divisi atau departemen yang membidangi area spesifik, seperti pendidikan kedokteran berkelanjutan, advokasi, hubungan masyarakat, etika, dan lain-lain. Masing-masing divisi ini diisi oleh para dokter yang memiliki keahlian di bidangnya.

Selain PB IDI, di tingkat pusat juga terdapat beberapa badan kelengkapan yang memiliki peran penting, di antaranya:

  • Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK): Badan independen yang bertugas menegakkan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI), menangani dugaan pelanggaran etika, dan memberikan rekomendasi serta sanksi etik.
  • Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK): Bertugas mengembangkan standar pelayanan keprofesian dokter.
  • Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI): Bertanggung jawab atas standar pendidikan profesi spesialis dan subspesialis di Indonesia.
  • Badan Khusus/Lembaga: IDI juga memiliki badan atau lembaga khusus untuk menangani isu-isu spesifik, seperti Badan Penanggulangan Bencana (BPB) atau Pusat Studi.

 

Tingkat Wilayah: Perpanjangan Tangan di Provinsi

 

Di bawah PB IDI, terdapat Ikatan Dokter Indonesia Wilayah (IDI Wilayah) yang berkedudukan di tingkat provinsi. Setiap provinsi memiliki satu IDI Wilayah yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan PB IDI untuk mengimplementasikan kebijakan dan program organisasi di tingkat regional.

Pengurus IDI Wilayah memiliki struktur yang mirip dengan PB IDI, terdiri dari:

  • Ketua: Memimpin IDI Wilayah.
  • Sekretaris: Mengelola administrasi Wilayah.
  • Bendahara: Mengelola keuangan Wilayah.
  • Bidang-bidang: Mengikuti program kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal.

IDI Wilayah menjadi penghubung antara PB IDI dengan IDI Cabang di bawahnya, serta bertanggung jawab atas koordinasi kegiatan di provinsi tersebut.


 

Tingkat Cabang: Garda Terdepan IDI

 

Pada tingkatan paling bawah, namun merupakan garda terdepan dari organisasi, adalah Ikatan Dokter Indonesia Cabang (IDI Cabang). IDI Cabang berkedudukan di tingkat kabupaten/kota dan merupakan struktur yang paling dekat dengan anggota (dokter) secara langsung.

Setiap kabupaten/kota umumnya memiliki satu IDI Cabang, meskipun dalam kasus kota besar bisa ada lebih dari satu cabang untuk mengakomodasi jumlah dokter yang banyak dan wilayah yang luas.

Pengurus IDI Cabang terdiri dari:

  • Ketua: Memimpin IDI Cabang.
  • Sekretaris: Mengelola administrasi Cabang.
  • Bendahara: Mengelola keuangan Cabang.
  • Seksi-seksi: Menjalankan program kerja yang relevan dengan kebutuhan lokal, seperti kegiatan ilmiah, sosial, atau pengabdian masyarakat.

IDI Cabang memiliki peran krusial dalam:

  • Pembinaan Anggota: Memberikan pembinaan langsung kepada anggota dokter di wilayahnya.
  • Penegakan Etika Lokal: Menerima pengaduan awal terkait etika dan meneruskannya ke MKEK di tingkat Wilayah atau Pusat jika diperlukan.
  • Pelaksanaan Program: Menyelenggarakan kegiatan P2B, seminar lokal, bakti sosial, dan program lain yang relevan.
  • Representasi: Menjadi perwakilan profesi dokter di tingkat kabupaten/kota dalam berinteraksi dengan pemerintah daerah dan masyarakat.

 

Perhimpunan Spesialis dan Kolegium

 

Selain struktur hierarki di atas, IDI juga memiliki komponen penting lainnya, yaitu Perhimpunan Spesialis (misalnya Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia/PAPDI, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia/PDPI, dll.) dan Kolegium.

  • Perhimpunan Spesialis: Adalah wadah bagi dokter dengan spesialisasi tertentu. Mereka berfokus pada pengembangan ilmu, standar praktik, dan pendidikan berkelanjutan dalam bidang spesialisasi masing-masing. Perhimpunan ini berada di bawah naungan IDI dan berkoordinasi erat dengan IDI di semua tingkatan.
  • Kolegium: Bertanggung jawab atas standar pendidikan profesi dokter spesialis dan subspesialis, termasuk kurikulum, ujian, dan akreditasi program studi.

Struktur organisasi yang komprehensif ini memungkinkan IDI untuk menjalankan fungsinya secara efektif sebagai organisasi profesi, mulai dari penetapan standar nasional hingga implementasi di lapangan, serta memastikan aspirasi dan kebutuhan anggota terakomodasi dengan baik.

monperatoto

monperatoto

monperatoto

monperatoto

monperatoto

monperatoto

kampungbet